Wisata Terdekat Kota Toraja Desa Kete Kesu Menawan Dan Sakral
Wisata Terdekat Kota Toraja desa Kete Kesu ialah suatu Desa adat di Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Kete Kesu ialah Desa tertua di Sanggalangi yang diperkirakan berumur 400 tahun. Desa Kete Kesu sebagai museum hidup, turis yang bertamu ke Desa ini Bakal memandang karakteristik adat- istiadat warga Toraja.
Wisata Terdekat Kota Toraja Desa Kete Kesu
Kete Kesu memiliki energi raih tertentu buat menarik turis lokal ataupun mancanegara. Posisi itu diketahui pula dengan julukan Desa Adat Megalit ataupun Desa Adat Era Megalitikum.
Tidak hanya itu, tempat ini ialah salah satu destinasi Liburan ikonik di Tanah Toraja yang mempunyai semua bagian adat- istiadat pemukiman Toraja. Di saat tiba ke mari, turis dapat memandang barisan tongkonan, menhir, hutan kecil, serta lingkungan kuburan batu yang menjadikannya“ Toraja Kecil”.
Baca Juga : Wisata Terdekat di Kota Aceh yang Memukau Untuk Anda Kunjungi Di sini
Posisi Dan Jam Operasional Serta Karcis Masuk
- Posisi : Jalan. Kete Kesu, Desa Bunoran, Desa Pantarukan Lolo, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia.
- Jam Operasional : 24 jam.
- Karcis Masuk : Rp. 10. 000.
Rute Menuju Ke Desa Kete Kesu
- Dari arah Lapangan terbang Global raja Hassanudin Makassar, wisatawan bisa meneruskan ekspedisi dengan memakai bis. Durasi yang diperlukan dari Makassar mengarah Toraja dekat 8– 9 jam lewat rute bumi. Tidak hanya itu, mereka pula dapat memilah pengganti penerbangan lokal Makassar– Toraja, tetapi penerbangan itu amat tidak sering terjalin.
- Lokasinya berjarak dekat 5 kilometer dari pusat kota Rantepao lewat rute bumi. Wisatawan bisa memakai alat transportasi biasa semacam angkot, bemo ataupun ojek.
Aktivitas Seru Tak Boleh Dilewatkan Wisata Kete Kesu
Terdapat banyak kegiatan yang tidak bisa dilewatkan Di saat melancong ke Kete Kesu. Salah satunya melihat keelokan serta karakteristik barisan rumah adat yang mempunyai arsitektur menarik. Tiap ujung gedung dipercayai jadi saksi asal usul kedatangan Wisata Terdekat Kota Toraja warga di Tanah kete kesu.
Turis pula dapat menjelajahi situs penguburan kuno yang berumur ratusan tahun. Mereka dapat memandang kuburan terowongan serta kuburan tebing yang ialah makam tertua di bumi yang terdapat di lereng busut karst balik Tongkonan.
Tidak hanya itu, wisatawan pula dapat menyehatkan benak dengan menikmati panorama alam Desa adat yang luar biasa, yang terdapat di ketinggian 800 m di atas dataran laut. Energi raih kuncinya terdapat pada barisan tongkonan serta puluhan lumbung.
Keunikan Desa Kete Kesu
Desa Kete Kesu diperkirakan berumur ratusan tahun. Tetapi walaupun telah berdiri lumayan lama, Desa ini tidak sempat hadapi pergantian apa juga semenjak awal kali dibuat.
Disaat Kamu merambah pintu masuk Kete Kesu, Kamu Bakal memandang panorama alam persawahan. Sehabis itu turis Bakal memandang barisan apik rumah adat Tongkonan( rumah adat Toraja). Tidak jauh dari Tongkonan ada situs penguburan kuno berbentuk terowongan ataupun tebing batu yang diperkirakan berumur 700 tahun. Di selama tebing terowongan ada kuburan.
Selanjutnya sebagian kenyataan yang menghasilkan situs desa adat tertua, Desa Kete Kesu, jadi salah satu destinasi Liburan favorit di Kabupaten Toraja Utara:
Menyimpan Sejarah Masyarakat Adat Toraja
Desa ini dipercayai selaku salah satu saksi asal usul dini mula kehadiran Warga Adat Tana Toraja. Perihal ini dibuktikan dengan terdapatnya patung- patung, dan jejak- jejak kebajikan lokal di Kete Kesu. Perihal ini melukiskan kalau peradaban nenek moyang di Desa Kete Kesu telah terdapat semenjak ratusan tahun yang kemudian.
Makam Di Tebing Batu
Bila kita memandang pada bilik batu Kete Kesu, ada sebagian kuburan spesial yang ditempatkan pada posisi paling tinggi. Seperti itu kuburan para datuk Tana Toraja.
Sakral
Kete Kesu dibilang bersih, sebab di posisi khusus kita Bakal menciptakan sebagian makam di atas busut serta tulang bawak. Pada hari- hari spesial, Warga Adat Toraja Bakal terkumpul di Kete Kesu buat melakukan seremoni adat pada leluhurnya.
Cagar Budaya UNESCO
UNESCO sudah membenarkan kehadiran Kete Kesu selaku Cagar Adat Peninggalan Bumi. Karakteristik khas Negara Raja Langit merupakan julukan Sulawesi Selatan selaku negara yang pekat dengan adat serta keelokan alam yang eksotik, perihal ini tampak dalam Kete Kesu.
Fakta Wisata Desa Kete Kesu Di Toraja
Rumah Adat serta Kuburan Kuno terletak di Kete Kesu. Semenjak dulu Kete Kesu Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan( Sulsel) diketahui selaku subjek Berekrasi Toraja, rumah adat Toraja. Posisi ini jadi harapan pariwisata Makassar serta pula pariwisata Sulawesi Selatan yang sangat banyak dicari turis mancanegara.
Bekonsep Perkampungan Adat Tua
Destinasi Liburan Kete Kesu Rantepao, Toraja Utara melayankan Berekrasi dengan rancangan lingkungan perkampungan adat kuno. Tempat Berekrasi ini menunjukkan simbol adat berbentuk rumah adat adat ( Tongkonan), komplit dengan lumbung antah barukir( Alang Sura). Destinasi Liburan Makassar adat rumah adat tongkonan ini dilahirkan oleh nenek moyang Puang Ri Kesu. Kehadiran tongkonan berumur, alang sura serta makam jadi energi raih penting subjek Liburan ini.
Rumah Tongkonan yang diperkirakan berumur lebih dari 300 tahun ini ditempati dekat 20 kepala keluarga. Ada 8 rumah adat Tongkonan yang disusun berbanjar serta mengarah ke lumbung antah yang silih tersambung.
Pemakaman Kuno
Tidak hanya rumah, di posisi ini pula ada makam kuno yang telah terdapat semenjak ratusan tahun kemudian. Kabarnya tempat penguburan ini ialah posisi penguburan para puang( tuan) serta kaunan( anak buah). Dimana puang dimakamkan di Patane serta kaunan dimakamkan di dalam terowongan. (timah)
Subjek Liburan Kete Kesu Rantepao sediakan bermacam simbol rancangan penguburan. Semacam makam gantung, makam di terowongan alam( liang lo’ ko’), serta makam modern( patane).
Erong Kepala Babi
DI Kete Kesu juga turis dapat memandang boks mati konvensional yang dihias dengan pahatan( erong). Di destinasi Liburan ini ada 2 tipe erong. Antara lain erong berupa kepala babi buat jenazah berjenis kemaluan wanita, serta kepala kerbau buat jenazah pria.
Bersamaan jalanjalan durasi dengan sangat lumayan jauh, erong di Toraja terus menjadi bertumbuh jadi bermacam tipe erong. Di dalam erong itu ada banyak tulang serta batok kepala yang saat ini berumur ratusan tahun.
Tips berwisata Di Desa Kete Kesu
- Wisatawan di anjurkan buat menggunakan busana sebab Kete Kesu ialah tempat bersih.
- Wisatawan wajib meluhurkan sisa- sisa nenek moyang mereka di kuburan.
- Harusnya sebisa bisa jadi tidak memegang bermacam barang bertuah sepanjang terletak di area Liburan buat menghindari kehancuran.
- Wisatawan dianjurkan buat sediakan duit kas tambahan sebab banyak bawaan dengan bermacam opsi yang dijual di gerai bawaan, cinta sekali bila tidak dijadikan bawaan ataupun ingatan.
- Kete Kesu dapat jadi posisi liburan yang pas untuk Kamu yang mau menikmati keelokan alam Tana Toraja sekalian menekuni budayanya. Kamu tidak adem buat berangkat liburan.
Mengenal Makanan Unik Di Kete Kesu Toraja
Tidak takluk nikmat, dan mempunyai perasaan rasa yang besar, menghasilkan santapan khas Toraja pantas buat disukai! Ini ia 5 santapan khas Toraja yang harus kalian coba!
Deppa Tori
Santapan khas Toraja ini tentu kerap Kamu temui Pada saat bertamu ke wilayah Toraja. Tercantum dalam jenis makanan kecil, santapan ini berbahan bawah aci terigu, gula merah serta ditaburi wijen. Menu ini senantiasa jadi sahabat bersantai di petang hari untuk warga Toraja, terlebih bila dinikmati dengan satu gelas kopi Arabika asli Toraja yang Bakal membuat petang Kamu sempurna. Tori pula kerap disajikan pada acara- acara adat, umumnya selaku persembahan pembuka untuk pengunjung yang tiba.
Deppa dalam bahasa Toraja yang berarti kue dalam bahasa Indonesia yang pula mempunyai julukan lain Deppa Tetekan. Perihal inilah yang membuat turis Pada saat bertamu ke Wisata Terdekat Kota Toraja ataupun apalagi warga Toraja yang akan kembali ke perantauan senantiasa memilah Deppa Tori selaku bawaan yang harus dibawa.
Pantollo’ Lendong
Pantollo Lendong ialah santapan berat yang digemari warga Toraja. Lendong maksudnya belut, yang setelah itu dimasak dengan memakai bahan gelap yang diucap“ pamarrasan”. Umumnya lendong yang dimasak dengan pamarrasan pula dibumbui dengan pangi. Orang Jawa menyebutnya kluwek.
Tidak hanya lendong, ikan serta babi pula dapat dimasak dengan pamarrasan, serta menu santapan ini umumnya jadi salah satu persembahan yang digemari warga pada kegiatan adat di Tanah Toraja. Tidak cuma pangi, bumbu- bumbu semacam daun mayana ataupun lombok katokkon (cabe asli Toraja) pula kerap disajikan bersama santapan pantollo ini.
Pa’piong
Nah, ini ia santapan yang cinta buat dilewatkan jika ke Wisata Terdekat Kota Toraja. Papiong ialah santapan yang populer serta senantiasa dicari oleh warga Toraja Pada saat mendatangi acara- acara besar.
Tidak hanya itu, papiong pula jadi kebesarhatian warga Toraja serta dipublikasikan selaku santapan khas mereka. Bila Kamu sempat memandang santapan Toraja dihidangkan ataupun didapat dari bambu. Pasti saja papiong! Santapan khas Tana Toraja ini dimasak langsung memakai bambu serta umumnya dihidangkan dengan bulunangko, sayur mayana, ataupun dapat pula dihidangkan dengan burak ataupun tumbuhan pisang belia.
Serupa semacam pantollo, papiong pula memiliki bermacam tipe, terkait dari materi bawah pembuatan santapan papiong itu sendiri, misalnya papiong babi yang dibuat dari daging babi, nasi papiong yang dibuat dari nasi yang dicampur dengan bahan yang lain, ataupun ayam papiong, yang dibuat dari ayam. travelingaja.com
2 Comments